RSS
Facebook
Twitter

Kamis, 17 November 2011

CIDR dan VLSM

Kategori: Diagnosa Jaringan
Diposting oleh ariv moehammad pada Kamis, 17 November 2011



  
1. Apakah yang dimaksud dengan CIDR?.,

Classless Inter-Domain Routing (disingkat menjadi CIDR) adalah sebuah cara alternatif untuk mengklasifikasikan alamat-alamat IP berbeda dengan sistem klasifikasi ke dalam kelas A, kelas B, kelas C, kelas D, dan kelas E. Disebut juga sebagai supernetting.  
CIDR merupakan mekanisme routing yang lebih efisien dibandingkan dengan cara yang asli, yakni dengan membagi alamat IP jaringan ke dalam kelas-kelas A, B, dan C. Masalah yang terjadi pada sistem yang lama adalah bahwa sistem tersebut meninggalkan banyak sekali alamat IP yang tidak digunakan. Sebagai contoh, alamat IP kelas A secara teoritis mendukung hingga 16 juta host komputer yang dapat terhubung, sebuah jumlah yang sangat besar. Dalam kenyataannya, para pengguna alamat IP kelas A ini jarang yang memiliki jumlah host sebanyak itu, sehingga menyisakan banyak sekali ruangan kosong di dalam ruang alamat IP yang telah disediakan.

CIDR dikembangkan sebagai sebuah cara untuk menggunakan alamat-alamat IP yang tidak terpakai tersebut untuk digunakan di mana saja. Dengan cara yang sama, kelas C yang secara teoritis hanya mendukung 254 alamat tiap jaringan, dapat menggunakan hingga 32766 alamat IP, yang seharusnya hanya tersedia untuk alamat IP kelas B.
                  CIDR  (CLASSES INTERDOMAIN ROUTING)  digunakan untuk mempermudah penulisan notasi subnet mask agar lebih ringkas dibandingkan penulisan notasi subnet mask yang sesungguhnya. Untuk penggunaan notasi alamat CIDR pada classfull address pada kelas A adalah /8 sampai dengan /15, kelas B adalah /16 sampai dengan /23, dan kelas C adalah /24 sampai dengan /28. Subnet mask CIDR /31 dan /32 tidak pernah ada dalam jaringan yang nyata.

TABEL CIDR
KELAS A
#bit
Subnet mask
CIDR
Jumlah Host
0
255.0.0.0
/8
16777216
1
255.128.0.0
/9
8388608
2
255.192.0.0
/10
4194304
3
255.224.0.0
/11
2097152
4
255.240.0.0
/12
1048576
5
255.248.0.0
/13
524288
6
255.252.0.0
/14
262144
7
255.254.0.0
/15
131072

KELAS B
#bit
Subnet mask
CIDR
Jumlah Host
0
255.255.0.0
/16
65536
1
255.255.128.0
/17
32768
2
255.255.192.0
/18
16384
3
255.255.224.0
/19
8192
4
255.255.240.0
/20
4096
5
255.255.248.0
/21
2048
6
255.255.252.0
/22
1024
7
255.255.254.0
/23
512

KELAS C
#bit
Subnet mask
CIDR
Jumlah Host
0
255.255.255.0
/24
256
1
255.255.255.128
/25
128
2
255.255.255.192
/26
164
3
255.255.255.224
/27
32
4
255.255.255.240
/28
16
 



2. Manfaat dari VLSM (Variable Length Subnet Mask)?.,
 

Pada metode VLSM subnetting yang digunakan berdasarkan jumlah host, sehingga akan semakin banyak jaringan yang akan dipisahkan. Tahapan perhitungan menggunakan VLSM IP Address yang ada dihitung menggunakan CIDR selanjutnya baru dipecah kembali menggunakan VLSM. Maka setelah dilakukan perhitungan maka dapat dilihat subnet yang telah dipecah maka akan menjadi beberapa subnet lagi dengan mengganti subnetnya. Sebenarnya, metode VLSM ataupun CIDR pada prinsipnya sama yaitu untuk mengatasi kekurangan IP Address dan dilakukan pemecahan Network ID untuk mengatasi kekurangan IP Address tersebut.
Manfaat VLSM:
1. Efisien menggunakan alamat IP karena alamat IP yang dialokasikan sesuai dengan kebutuhan ruang host setiap subnet.
2.  VLSM mendukung hirarkis menangani desain sehingga dapat secara efektif mendukung rute agregasi, juga disebut route summarization.
3. Berhasil mengurangi jumlah rute di routing table oleh berbagai jaringan subnets dalam satu ringkasan alamat. Misalnya subnets 192.168.10.0/24, 192.168.11.0/24 dan 192.168.12.0/24 semua akan dapat diringkas menjadi 192.168.8.0/21.

0 komentar:

Posting Komentar

Design Downloaded from Free Website Templates Download | Free Textures | Web Design Resources